long banner

Minggu, 28 Juni 2009

 

MY BEST FRIEND WEDDING
A Tribute For My Friend Yunita Rosminiati-Mimi

Dear friend, banyak hal yang aku patut syukuri sepanjang aku hidup di dunia ini. Salah satunya adalah dapat mengenalmu lebih dekat sekaligus menjadi saudaraku. Banyak hal yang telah kita lewati, suka, duka, terkadang marah, ataupun kita berdua menangis bersama. Momen-momen itulah yang aku simpulkan hingga saat ini dan seterusnya bahwa kau adalah sahabat sejatiku.

Dear friend, beberapa perjalanan telah aku lewati, menghadiri beberapa momen sahabat kita yang lain. Momen yang setiap orang bilang sekali seumur hidup Insyaallah… Dan kau ingat kan, kau ada di sana juga. Menghadiri pernikahan Anien di Ciamis, Lala di Ungaran, Dewi di Solo, atau Mbak Hamad di Majenang.

Dear friend, betapa menghadiri pernikahanmu pula adalah sesuatu yang aku inginkan…


Melihatmu bersanding bersama laki-laki yang kau terima pinangannya. Kau bilang, dialah Josh Harnett in black version. Wkwkwk… Walaupun aku tidak mengetahui beliau sebelumnya, tapi aku yakin bahwa dia adalah seseorang yang akan menemanimu di dunia dan akhirat, Insyaallah..

Mendengar akad Ijab Kabul terlantun indah, dan melihatmu berpakaian putih nan anggun dan cantik, karena aku jarang sekali bahkan belum pernah melihatmu lebih cantik dari hari itu. Mulai detik setelah akad, kau pun mempunyai nama lain yaitu Mrs. Ridarman Zain



Melihatmu menyambut Bang Rid (demikian kau memanggilnya) yang hendak memakaikan cincin pengikat pernikahan di jari manismu. Seolah ia berkata "Dek, hanya di jarimulah cincin ini layak melingkar, dan hanya di hatikulah kau beredar, dan selalu membuatnya berdebar".


 



Melihatmu mencium tangannya dengan tunduk, tak dapat kubayangkan banyaknya pahala yang kau dapat. Mulai detik itu kau mengabdikan diri untuknya sebagaimana yang Allah kehendaki. Ia menjadi imam bagimu dan menjadi seorang yang engkau ikuti setelah Allah dan Rasul-Nya.


 



Melihatmu menunjukkan buku nikah, menandakan bahwa tidak hanya Allah, kerabat dan yang hadir di sana menjadi saksi pernikahanmu, tapi juga Sang Presiden yang diwakili oleh KUA, turut menjadi saksi pernikahanmu.


 



Maafkan aku dear friend…

Tanggal 17 April 2009 itu aku tidak berada di sana. Tidak bisa melihat binar-binar kebahagian itu dari matamu secara langsung. Aku hanya dapat mengucapkan "Barakallahu laka wa Baraka alaika wa jama'a bainakuma fi khoir". Semoga Allah melimpahkan barakah untukmu berdua dan senantiasa menghimpun kau berdua dalam kebaikan. Amiin

XOXO-Niehands